Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan suatu contoh pidato singkat dengan durasi kurang lebih 10 menit. Pidato ini bertemakan mental generasi muda, dalam hal ini mahasiswa. Pada pidato ini saya selipkan beberapa bukti-bukti atau fakta-fakta nyata di sekitar saya sebagai seorang mahasiswa. Di pidato ini juga saya selipkan masalah apa yang bisa ditimbulkan oleh mental yang rapuh. Saya juga membahas masalah AFTA.
Assalamu alaikum
Wr. Wb.
Memilih untuk
menjadi mahasiswa berarti kita juga harus siap menghadapi masalah-masalah yang
biasa menimpa mahasiswa. Masalah sering dialami oleh kebanyakan mahasiswa
antara lain, kurang istirahat, pola makan tidak teratur, mendapat tekanan dari
senior, kekurangan uang, dsb. Dampaknya pun beragam. Bisa membuat malas, stres,
bahkan sampai sakit.
Melihat betapa
berbahayanya masalah-masalah tadi, kita sebagai mahasiswa yang cerdas harus
bisa mengatasinya dengan baik. Mental yang kuat akan sangat dibutuhkan dalam
mengatasi masalah-masalah ini. Dengan mental yang kuat, insya Allah pekerjaan
yang kita kerjakan tidak akan teralihkan. Kita harus memiliki semangat bushido,
semangat bushido merupakan istilah Jepang yang menggambarkan semangat yang
membara-bara dari seorang ksatria.
Jangan sampai kehidupan kita hancur karena menyerah dengan
masalah-masalah seperti ini.
Tadi saya telah
menyebutkan beberapa masalah yang sering dihadapi oleh mahasiswa pada umumnya,
sekarang saya akan fokus pada masalah yang ditimbulkan karena mental yang
rapuh. Ketika kita memiliki mental yang rapuh apa saja bisa terjadi.
Masalah pertama,
ketika kita keasyikan dengan dunia perkuliahan yang sangat “bebas”, bisa saja
kita lupa dengan apa tujuan kita kuliah. Tujuan kita kuliah adalah untuk
memperoleh ilmu yang berguna yang bisa kita gunakan kelak untuk mendapatkan
kehidupan yang sejahtera. Kasus yang sering kita temui adalah lebih
mementingkan hobi daripada tugas kuliah. Tugas kuliah ditunda-tunda untuk
sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan di saat yang lain. Lebih memilih
menonton film kartun/anime ketimbang menyelesaikan tugas kuliahnya. Selain
hobi, hal yang bisa membuat mahasiswa melupakan tujuan utamanya untuk kuliah
adalah organisasi. Tak jarang kita temui mahasiswa yang lebih memprioritaskan
organisasinya ketimbang kuliahnya. Rela tidak masuk kuliah hanya karena ada
pertemuan organisasi. Untunglah kalau organisasinya merupakan organisasi yang
“lurus”, Lah bagaimana jika organisasinya itu tidak baik seperti geng motor.
Kedua, kehilangan
jiwa kompetitif. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada tahun 2015 nanti,
kita akan masuk pada zona perdagangan bebas ASEAN atau lebih dikenal dengan
AFTA. Beberapa mahasiswa yang merasa tidak kompeten dan kurang percaya diri
akan menjadi minder dan malas untuk meningkatkan atau menggali bakatnya.
Padahal AFTA ini harus bisa kita jadikan sebagai motivasi untuk lebih
bersemangat dalam mengembangkan keahlian kita.
Terakhir,
melanggar peraturan kampus bahkan sampai melakukan tindakan kriminal. Hal ini
bisa terjadi karena adanya desakan-desakan internal maupun eksternal. Internal
contohnya, masalah uang. Misalnya, saya ini orang yang tidak memiliki banyak
uang tetapi memiliki banyak kebutuhan. Sebagai praktisi informatika, saya
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Salah satu contohnya adalah
dengan carding. Seandainya saya tidak memiliki mental yang sangat rapuh,
mungkin sudah lama saya melakukan tindakan kriminal ini. Mungkin saya bisa memiliki
barang-barang mewah seperti macbook, iphone, pias, dsb. Sekedar informasi,
sekali melakukan carding, kita bisa mendapatkan uang sampai ratusan juta.
Betapa menggiurkannya hal yang tidak baik ini.
Teman-teman yang
saya cintai
Yang harus kita
lakukan untuk mengatasi masalah ini adalah kita harus mengukir dalam-dalam apa
tujuan kita kuliah dan kita harus mengingat keluarga, khususnya kedua orang tua
yang ingin melihat kita bahagia. Sekali lagi saya tekankan, kita kuliah bukan
untuk bersenang-senang, melainkan untuk memperoleh ilmu yang kelak akan kita
pergunakan pada hal yang positif, insya Allah. Apa teman-teman tega melihat
orang tua yang dengan susah payah mendidik dan menyekolahkan kita kecewa karena
kehidupan kita bermasalah karena mudah terpengaruh? Tidak!!! Intinya, kita
harus bermental baja, mental yang dimiliki orang-orang yang memiliki prinsip
dan tujuan hidup. Saya harap pidato ini bisa menjadi renungan bagi kita semua.
0 Response to "Pidato Tentang Membagun Mental Mahasiswa"
Posting Komentar